Jumat, 21 Desember 2012

Pesan dari Samudra

Sebuah Film Pengurangan Risiko Bencana
Palang Merah Indonesia (PMI) didukung oleh Palang Merah Australia (ARC) menggelar pemutaran film perdana (premiere) “Pesan dari Samudra” di Goethe Institut Jakarta pada Kamis malam (20/12). Pesan dari Samudra adalah film bertemakan bencana dan pengurangan risiko bencana yang dibuat oleh PMI, Palang Merah Australia, Australian-Indonesia Facility on Disaster Reduction (AIFDR), dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerjasama dengan Miles Films.

Hadir dalam premiere ini Sekretaris Jenderal PMI Budi A. Adiputro, Co Director AIFDR Matt Hayney, Kepala Delegasi Palang Merah Australia Sacha Bootsma, perwakilan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta kru Miles Films yang diprakarsai oleh Sutradara Riri Riza dan Produser Mira Lesmana.
Film ini disusun dengan gaya drama modern dan bercerita tentang pertemuan keluarga yang terpisah antara Kota Jakarta dan Kabupaten Sikka di NTT. Dibintangi oleh Lukman Sardi (Sakti), Putri Ayudya (Nara), Bintang Panglima (Samudra), Andi Bersama (Opa Hali), dan Jajang C. Noer (Tante Hanna), film ini berdurasi 76 menit. Rencananya Pesan dari Samudra akan ditayangkan secara nasional di Metro TV pada tanggal 29 Desember 2012 pukul 21.30 sebagai bagian dari Peringatan 8 Tahun Bencana Gempa dan Tsunami di Aceh.
Dengan ditayangkannya FTV Pesan dari Samudra ini, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana secara tepat dan menambah pengetahuan masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana. Kejadian bencana pada film ini akan memberikan pengetahuan mengenai Early Warning System (EWS) yang diterapkan oleh masyarakat sebagai kearifan lokal, disamping apa yang bisa dilakukan oleh pihak-pihak yang berwenang seperti pemerintah, PMI dan lembaga atau organisasi lainnya.

Film ini dibuat dikarenakan banyak sekali wilayah di Indonesia yang merupakan daerah rawan bencana khususnya gempa bumi, bahkan berpotensi tsunami. Fakta ini mendorong berbagai organisasi kemanusiaan terdorong untuk selalu memberi pembelajaran kepada masyarakat tentang cara-cara menyelamatkan diri dan keluarga mereka saat terjadi bencana tersebut.

Mengingat luasnya wilayah geografis Indonesia, dan rentannya posisi Indonesia yang berada dalam Ring of Fire (wilayah cincin api), maka penyampaian pesan tentang pengurangan risiko bencana menjadi hal yang sangat penting. Media TV cukup mempunyai jangkauan yang luas untuk menyebarkan informasi tersebut.

Di acara premiere ini, PMI juga mengumumkan para pemenang Kompetisi Film Pendek dengan tema “Pengurangan Risiko Bencana di Keseharian”. Para juri yang terdiri dari Riri Riza (Miles Films), Hanief Jery (FFTV Institut Kesenian Jakarta/IKJ), dan PMI memilih 3(tiga) pemenang Kompetisi Film Pendek Pengurangan Risiko Bencana, yaitu Juara 1 Beni Arona (Aceh) judul film “Cerita Alam dan Pesisir” dengan penilaian film telah berhasil menyampaikan pesan waspada bencana dengan kemasan cerita persahabatan dunia remaja yang faktual dan realistis. Film ini juga berhasil menunjukkan kehidupan keseharian remaja Aceh yang hangat.

Juara 2 Retno Rifa Atsari (bandung) judul film “Lalai” dengan penilaian berhasil menyampaikan gagasan tentang sikap waspada bencana dengan teknik audio visual yang baru dan segar.

Juara 3 Cahya Purusatama (DI Yogyakarta) judul film “Gempa? Bersiaga agar Selamat” dengan penilaian karya video yang segar, lugas dan menyampaikan pesan penting dengan kegembiraan.

Para pemenang menerima hadiah berupa uang sekaligus penghargaan dari PMI. Kompetisi ini terselenggara atas kerjasama PMI dan Palang Merah Australia dan Palang Merah Denmark.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Komentar