Dengan ikhlas Kang Oman menyuarakan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan tanggap flu burung kepada
warga di desanya. Karena jerih payahnya ini, Kang Oman alias
Syaefurrohman ini dipercaya sebagai koordinator Tim Tanggap Flu Burung
Desa Cikupa.
Desa Cikupa sendiri merupakan salah satu desa yang mendapatkan kesempatan pelaksanaan program tanggap flu burung yang dilakukan PMI bersama dengan Comunity Based Avian Influenza Control (CBAIC)- United Stated Agency For Internasional Development (USAID). Di desa ini juga pernah terjadi kasus positif flu burung pada unggas yang telah ditangani dengan sigap oleh Dinas Perternakan (Disnak) Dinas Kesehatan (Dinkes), Satgas dan Relawan Desa serta warga desa Cikupa sendiri.
Sebagai bagian dari program flu
burung, PMI sendiri telah menunjuk desa Cikupa sebagai desa yang
mendapatkan program desa siaga. Desa ini dikatakan desa siaga sebenarnya
sudah ada sebelum gerakan aksi relawan desa tanggap flu burung ada.
Desa siaga adalah suatu program yang digalangkan oleh Dinas Kesehatan,
misalnya kesiagaan untuk ibu hamil, kesiagaan untuk mengurangi angka
kematian ibu dan anak. Sebenarnya bila disangkut pautkan kehamilan
dengan flu burung sangat jauh berbeda tetapi menurut staf Pelayanan
Sosial dan Kesehatan, Denok Rahayu, antara keduanya memiliki kesamaan
yang menyakut kesehatan artinya keduanya sama-sama membahas kesehatan
untuk masyarakat. Untuk menghadapi kasus flu burung di desa ini, PMI
menurunkan relawannya untuk mengkaji kasus di desa ini dan melatih para
relawan desa tanggap flu burung. Dari pelatihan ini terbentuk 20 relawan
desa tanggap flu burung. Mayoritas para relawan ini merupakan tokoh
masyarakat, tokoh agam, ibu-ibu kader kesehatan, dan peternak.
Di bawah pengawasan Kang Oman, para relawan ditugaskan untuk mensosialisasikan tentang pola-pola hidup sehat dan simulasi tanggap flu burung. Disini masyarakat diberdayakan untuk dapat merubah perilaku mereka menjadi perilaku hidup bersih dan sehat, seperti mengikuti penyuluhan-penyuluhan, simulasi cuci tangan yang baik dan benar, demo masak daging yang tepat, dan simulasi tentang tata cara memilih daging unggas yang benar. Bentuk nyata adalah masyarakat diajak mengikuti simulasi yang dilakukan oleh kang oman dan kawan-kawan.
Upaya Kang Oman dan para relawan desa tanggap flu burung ini tidak sia-sia. Setelah dari tanggal 16 mei 2007 dalam mengikuti pelatihan hingga saat ini telah terlihat hasilnya. Masyarakat desa Cikupa pun telah menunjukkan komitmennya untuk hidup sehat, terutama dalam membebaskan desa mereka dari bahaya virus flu burung. Kang Oman bersama warga setempat rutin melakukan penyemprotan desinfektan massal setiap 3 bulan sekali di kandang-kandang milik warga desa Cikupa. Tidak hanya itu, warga juga mengadakan acara seminar desa setiap 1 bulan sekali untuk membicarakan seputar kesehatan lingkungan, perilaku sehat, dan isu flu burung.
“Kami malah ingin membuat perlombaan
simulasi perilaku sehat dan tanggap flu burung untuk anak-anak sekolah
dasar dan ibu-ibu rumah tangga saat HUT kemerdekaan 17 Agustus besok,”
kata Kang Oman.
Upaya warga desa Cikupa agar bisa terlepas dari penyakit flu burung ini terus dilakukan. Rencananya warga juga akan membuat pojok-pojok cuci tangan sabun dan melakukan vaksin unggas mereka secara rutin dengan melibatkan para relawan dan dinas peternakan setempat.
Upaya warga desa Cikupa agar bisa terlepas dari penyakit flu burung ini terus dilakukan. Rencananya warga juga akan membuat pojok-pojok cuci tangan sabun dan melakukan vaksin unggas mereka secara rutin dengan melibatkan para relawan dan dinas peternakan setempat.
“Kami siap untuk menjadi warga yang
swadaya, mandiri dan rela membangun desa menjadi desa yang bersih dan
sehat tanpa ada iming-iming bantuan dana dari pihak manapun. Kita tidak
ingin warga sekitar dibiasakan untuk menerima bantuan, tapi harus
berbuat dan membangun dengan tangan warga sendiri,” kata Kang Oman.
Apa yang dilakukan Kang Oman dan para
relawan kesehatan desa Ini dapat dijadikan contoh dan inspirasi bagi
masyarakat untuk peduli terhadap diri mereka dan lingkungannya. Meski
saat ini hampir tidak ada kasus flu burung yang beredar, virus H5N1 ini
masih harus terus diwaspadai. Satu-satunya cara untuk menghadapi virus
ini adalah dengan menerapkan perilaku hidup sehat dan siap untuk
menghadapi segala kejutan yang bakal ditimbulkannya.
http://www.pmi.or.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Komentar